wonderful INDONESIA

wonderful INDONESIA

INDONESIA is wonderful

INDONESIA is wonderful

Kamis, 31 Oktober 2013

Alarm Cinta : “KETULUSAN”


Panas terik membakar kulit. Cuaca hari ini benar-benar kurang bersahabat. Sesosok gadis berlesung pipit nampak sibuk menyeka keringat yang mulai mengguyur wajah manisnya dengan menghabiskan beberapa lembar tisu. Wajah yang bersih dan nampak bersahaja dengan balutan hijab berwarna merah hati berhiaskan bros silver. Anggun dan elegan dengan rok dan dress panjang dengan warna yang senada. 
“Beb…!!”
Gadis cantik berkulit putih bersih dengan tubuh indah semampai berteriak sambil melambaikan tangannya kemudian berlari kearah gadis berlesung pipit tadi dan segera memeluk sahabatnya itu dengan erat sesaat. Ia masih dengan posisi itu, sebelum kemudian melepasnya ketika sesosok pemuda tampan dengan jaket jeans sudah berdiri didepan mereka sembari melepas senyum.
“Le, Richard udah disini.” Baby berbisik. Leony segera melepas pelukannya.
“Sorry, gue telat banget ya? Macet tadi.” Richard nyengir kuda.
“Gue juga baru. Baby yang tuh yang lama.” Leony tersenyum dan merangkul Baby.
“Ah, ga lama juga kok.” Gadis berjilbab itu membalas senyumnya.
Sesaat kemudian kalimat demi kalimat mulai mengalir mengisi percakapan getir kala itu..

“Gue minta maaf kerna masih tetap gagal. Ya loe tau lah apa. So sorry.” Richard menunduk kemudian mendesah pelan.
“Lalu? Gue sudah bilang dari awal kan.” Baby melirik kearah Leony yang masih mengangguk-anggukkan kepalanya.
“Gue tetep ga mempermasalahkan itu. Karena loe sahabat terbaik gue.” Leony tersenyum dan menggenggam tangan Baby. Richard memandangi keduanya bergantian.
“Tapi loe tau gue masih tetap ga bisa...” 
“Ga masalah. Gue ga masalah. Toh kita sudah sepakat.” Leony segera memotong perkataan Richard.
“Gue cuma ga pengen kalian terluka. Haruskah dilanjutkan tetap seperti ini?” Baby memandangi kedua sahabatnya itu bergantian.
“Kami.. kami harus, Beb. Demi keluarga.” Leony memeluk Baby erat.
Tenggorokan Richard serasa tercekat. Ia pandangi kedua gadis didepannya, kemudian ia hanya bisa menunduk. “Kenapa ini harus begitu sulit?” batinnya.

***
Mereka bertiga bersahabat sejak lama. Begitu dekat. Kedekatan itu membuat Richard menaruh hati pada salah satunya, Baby. Ya, gadis berjilbab itu sudah menawan hatinya sejak lama. Tepatnya, sejak awal perjumpaan keduanya. Leony? Ia tau betul bahwa Richard sangat mengagumi sahabat kesayangannya itu. Itu bukan merupakan masalah baginya karena memang ia tidak menaruh hati pada Richard. Begitupula Baby. Ia juga tidak memiliki perasaan yang sama dengan Richard.
Mereka bertiga dipertemukan dalam satu organisasi sosial. Leony dan Richard sempat berada di departemen yang sama selama sekitar 6 bulan. Project yang banyak membuat keduanya sering bersama. 
Suatu hari, Leony mencari Richard dirumahnya untuk meminta tandatangan. Saat itulah ia bertemu dengan Maminya Richard, yang ternyata sahabat dari Mamanya. Sejak saat itu Maminya sering meminta Richard untuk mengerjakan project bersama Leony di rumah saja.
Singkatnya, orangtua mereka memutuskan untuk menjodohkan keduanya. Tubuh Mami Richard sudah lemah karena penyakitnya. Selain itu, umur keduanya dirasa sudah pantas untuk menikah. Leony tau persis, Richard masih begitu mencintai Baby. Sedangkan Richard, ia juga tau persis bahwa cintanya pada Baby hanya sepihak. Ia selalu meyakinkan diri, Baby pantas mendapatkan seseorang yang jauh lebih baik darinya. Akhirnya, keduanya pun sepakat untuk menuruti keinginan keluarganya.
***

Lihat, ada begitu banyak kisah yang bergulir. Entah di dekat Qta, disekitar Qta, ataupun jauh diluar sana. Ketika hati telah menjatuhkan pilihan, tak ada yang berhak menentangnya. Namun, tidak juga lantas berhak memaksakannya.
Saat Qta mencintai seseorang dengan ketulusan hati. Maka senyum bahagianya akan menjadi senyum Qta, meskipun yang berada disampingnya bukanlah Qta. Tapi kebahagiaannya menjadikan suatu kebahagiaan tersendiri bagi Qta. Dan itulah ketulusan cinta.

Pelajaran dari sekilas kisah ketulusan cinta seorang Richard, ketulusan kasih persahabatan seorang Leony, dan kepedulian terhadap keluarga keduanya.


Menu Sehat ala Food Combining

Contoh Resep:


Siapkan berbagai sayuran yang disuka (sebaiknya beraneka warna). Misal:
Wortel, Kembang kol, Kecambah, Brokoli, Bayam, Sawi (putih/hijau), Daun bawang, Seledri, Labu Siam (Jipan), Kacang panjang, Buncis, dan aneka sayuran yang lain.
Untuk bumbu sederhananya, Qta cukup menyiapkan:
Bawang putih, Merica bubuk, Gula pasir dan Garam secukupnya (NO micin ataupun penyedap rasa tambahan).
Untuk pelengkapnya, Qta bisa menambahkan:
Telur, daging Ayam, dan daging lainnya sesuai selera. Ditambah bakso ataupun sosis dan semacamnya juga sesekali bolehlah. 
Nah, untuk cara membuatnya sangat mudah sekali.
Pertama, haluskan bumbu. Kemudian masukkan bumbu ke dalam panci/wajan atau alat memasak yang lain, dan tambahkan sedikit saja air (tergantung banyak sedikitnya sayuran yang akan dimasak). Panaskan. Masukkan sayurannya. Kemudian masukkan juga pelengkapnya. Setelah dirasa cukup matang. Angkat dan sajikan.
Ingat! lebih baik memasak sayuran sebentar saja, agar kandungan gizi yang ada di dalamnya tidak rusak. Jadi cukup sebentar saja, sekiranya sudah agak matang, segera angkat. Lebih baik lagi mengkonsumsi sayuran segar, bisa dengan mengkonsumsi sayuran seperti yang biasa dimakan sebagai lalapan. 
Sayuran disini merupakan penyeimbang. Sehingga bisa dikonsumsi dan dikombinasikan baik dengan protein hewani maupun karbohidrat. Untuk porsinya, lebih banyak sayurnya. Sekali lagi, lebih diutamakan mengkonsumsi sayuran segar dan juga yang organik. Karena kandungan gizi didalamnya lebih terjaga dan bebas dari polusi bahan kimia.
Oh ya, untuk menu diatas boleh juga ditambah dengan kentang, tetapi untuk kombinasi lauknya nanti tidak bisa ditambah telur ataupun protein hewani yang lain, melainkan dikombinasikan dengan protein nabati sebagai lauknya, seperti tahu, tempe, dsb.
Koombinasi tersebut (karbohidrat + sayur + protein nabati) tepat bila dikonsumsi saat makan malam, dan  Qta dianjurkan mengkonsumsi protein hewani saat makan siang. Kombinasikan dengan tepat, konsumsi menu sehat, maka kesehatan akan terawat. Mari, semangat hidup sehat!

Alarm Cinta : "First LOVE"



“Aku juga mencintaimu. Bahkan, teramat sangat mencintaimu.”


Andaikan aku bisa dengan tegas mengatakannya padamu saat itu. Mungkin kini kita masih berbahagia bergelimang cinta. Ya, cinta. Bukan malah menuai perih seperti yang kau rasakan kala itu. Aku sungguh minta maaf, Kak. Butuh waktu yang begitu lama bahkan terlalu lama untukku menyadari. Mengerti dan menerima realita bahwa aku juga mencintaimu, sangat mencintaimu. Tapi kala itu aku tak bisa mengatakannya, bahkan sampai kapanpun aku takkan bisa mengatakannya.

Addya menorehkan kalimat demi kalimat yang terasa mengalir begitu saja dari hatinya. Sesosok gadis manis berlesung pipi ini tak menyadari butiran bening mulai menetes kemudian mengalir lembut dan turut membasahi jilbab cokelat yang belum sempat dilepasnya. Addin. Sosok pemuda itulah yang kini memenuhi pikirannya. Addin, sang pemilik hatinya. Addin, sang First LOVE dalam dunia barunya.. dan bergulirlah cerita itu...

***


“Addya! Dapet salam tuh dari Addin!”


Satu kalimat itulah yang ternyata menghantarkan Addya ke dunia baru yang belum ia mengerti betul sebelumnya. Dunia dimana cinta akan mulai muncul. Cinta Monyet? Entahlah. Tapi bisa jadi itu Cinta Remaja.

Addin. Kala itu Addya tak merasa mengenal sosok itu sebelumnya. “Addin? Siapa dia?”

Sang waktu bertindak. Tirai demi tirai jelas terbuka. Addin, sosok itu mulai sering muncul. Addya mulai tau siapa dia. “Ah, anak RT sebelah. Anak pemilik toko yang bertingkah aneh kala itu.”


Teringat kala itu. Addya mengayuh sepedanya dengan cepat menuju ke toko di RT sebelah, tak begitu jauh dari rumahnya. Gadis tomboy? Ya, begitulah.

“Beli..!” Satu kata yang langsung diteriakkannya dengan lantang sesampainya di toko itu. Matanya mulai sibuk mencari-cari si empunya toko. Terlihat didalam ada sesosok pemuda yang asyik di depan layar televisi, entah asyik bermain PS atau menonton acara favoritnya.

“Ya, sebentar..” sahut pemuda tadi yang kemudian beranjak ke toko dengan malas.

“Saya mau beli….” Addya tersenyum girang dan langsung ingin memberitau apa yang ia butuhkan saat sosok pemuda itu sudah tepat berada didepannya. Namun kemudian terhenti, saat pemuda tadi bukannya segera melayaninya tetapi malah berlari masuk setelah tersentak saat melihatnya sembari berteriak memanggil seseorang untuk menggantikan melayaninya. “Mas! Tuh ada yang beli!” teriaknya.

Kala itu Addya hanya memandang heran. orang yang aneh, malah kabur seperti habis melihat hantu saja, pikirnya. Sekarang, ketika ia mengingat kejadian itu, sosok pemuda dengan rambut berantakan yang langsung lari begitu melihatnya, dialah Addin. Malu dengan penampilannya yang berantakan hingga langsung berlari meninggalkannya. Hei, kondisi yang berantakan itu tidak lantas menutupi wajahnya yang memang manis. Juga matanya itu. Senyum getir Addya terkembang setiap kali mengingat kejadian itu. Begitu lucu, begitu lugu, kala itu.


Begitulah dunia barunya. Sang waktu telah diperintahkan untuk mendewasakannya dengan pengalaman baru yang mengalir begitu tegasnya.

Addya masuk ke sebuah sekolah swasta dan tinggal di asrama. Cukup jauh dari rumah. Itu artinya, tak ada lagi Addin. Benarkah? Tidak. Bahkan kisah ini belum mulai.

Kala itu bulan Agustus, mendekati tanggal HUT RI. Saat weekend akan diselenggarakan malam tirakatan se-RW, dan Addya pulang saat itu.

Acara begitu ramai. Addya begitu asyik bercengkrama dengan beberapa temannya. Acara demi acara disuguhkan dengan apik dan rapi. Namun tetap tak berhasil mengusiknya, hingga kemudian MC memanggilkan ‘Addin Band’ untuk naik keatas panggung. Kostum ala sosok Harry Potter yang kala itu dipakainya, jas kebesaran dan kacamata. Lucu, namun tetap begitu manis. Riuh suara teman-temannya yang mengiringi lantunan musik dari Band itu. ‘Mimpi yang Sempurna’ dari Peterpan. Addya pun ikut menikmati dan memperhatikannya dari jauh.

Tidak hanya itu, ada satu lagi ‘Fashion Show’ persembahan dari Karang Taruna se-RW. Ya, Addin tentunya juga ikut di acara itu. ‘Kostum untuk Musim Dingin’ yang kala itu harus diperagakannya. Balutan mantel berbulu yang menghiasi dan begitu manis, itu yang ia pakai. Riuh saat itu juga, memuji kegantengannya. Addya hanya tersenyum menanggapi itu.


Sang waktu terus berjalan. Detik, menit, jam, hari, bulan, tahun dan tahun berikutnya. Dan waktulah yang telah membabat habis atau malah menyuburkan ‘rasa’ itu. Rasa keduanya.

Bulan Suci Ramadhan tiba. Ada hari libur, dimana Addya bisa menghabiskan waktu untuk bercengkrama dan berpuasa bersama keluarga di rumah. Dan hari itu, akan ada acara khataman di Masjid perumahannya. Pemuda-pemudi bertugas untuk membantu urusan konsumsi. Acara sehari itu dipakai untuk menyimak dan membaca Al-Qur’an. Kebetulan saat itu takmir mengundang seorang muslimah yang hafidz, hafal Al-Qur’an, dan saat itu sedang hamil tua namun tetap ingin berpuasa saja. Subhanallah.

Setibanya waktu berbuka, semua sudah dipersiapkan. Berbuka dengan snack yang sudah tersedia, kemudian sholat maghrib berjamaah, kemudian setelahnya bisa dilanjutkan makan besar bersama. Addya berdiri kembali, menambah dua rakaat untuk sunnahnya. Sesosok pemuda yang sedang ikut membantu mengkondisikan untuk acara selanjutnya itu memperhatikannya dan tersenyum. Senyum yang sama dan dengan tatapan mata yang sama. Ya, pemuda itu tidak lain adalah Addin. Waktu telah berlalu begitu cepat. 

Masjid itu penuh. Mulai dari  orang tua sampai anak-anak tentunya. Addya mulai disibukkan dengan piring dan hidangan didepannya. Ia turut membantu para ibu yang sibuk menyajikan hidangan untuk makan bersama tersebut. Addya masih asyik dengan para ibu saat terdengar suara itu. Bukan, bukan karena Addya mengenali suara itu, hanya saja untuk di lingkup masjid begini itu tergolong cukup gaduh. Sentakan kecil dari hatinya pun tak terelakkan saat itu. Sosok itu, ya sosok pemuda itu. Menatapnya. Masih dengan tatapan mata yang sama. Sejenak disusul dengan senyum yang masih sama sebelum kemudian ditarik oleh temannya ke arah lain.

“Ya Allah, maaf. Astaghfirullah..” gumam Addya kala itu, ketika menyadari ia tadi tak lekas menundukkan pandangannya.

“see sweety, he loves you. STILL.” teriak hatinya yang sedari tadi asyik bermain pandang dengan bantuan sang mata.

Addya hanya mendesah pelan sebelum kemudian diajak untuk segera mengambil hidangan untuknya dan ikut makan bersama. Addya mengangguk pelan dan tersenyum sembari mengambil beberapa hidangan untuknya. Ia masih akan mengambil minuman ketika sosok itu muncul lagi. Masih dengan senyum yang sama. Sedangkan tatapannya? Addya tak berani memandangnya. Hanya hatinya yang saat itu berdebar ringan.

Addin dan seorang temannya kemudian duduk di serambi, tepatnya disisi sebelah kanan depan yang hanya berjarak kurang dari 3 meter dari tempat Addya duduk. Addya tetap berusaha tidak memperdulikannya kala itu. Tapi kemudian suara gaduh itu, senyum itu, juga tatapan itu kembali tertuju padanya. Kini bahkan lebih lekat. Lihat, betapa sang empunya hati masih begitu jelas. Speechless. Sontak Addya menghentikan makannya. Mendadak tak berselera. Bagaimana dia bisa makan dengan terus diperhatikan begitu.

***


“Astaghfirullah..”


Mengingat kejadian demi kejadian yang kita lewati. Mengingat panas hatimu kala itu saat kau mendengar sosok cinta lain yang juga menginginkanku. Mengingat sikap acuhku selama itu padamu, pretending like I don’t care about everything that U do. Mengingat tatapan kosongmu saat memainkan gitar didepan rumah temanmu dan tanpa kau sadari aku lewat didepanmu, memperhatikanmu dari balik kaca mobil. Mengingat kekosongan dan kepura-puraan saat itu. Mengingat betapa sakitnya, betapa perihnya hati demi melihatmu dan berlaku begitu dingin didepanmu, mengingkari rasa hati yang makin merekah. 

“Aku juga mencintaimu, Kak. Tulus.”

Maaf Kak, berjuta kata maaf tentunya tak mampu mengobati. Bahkan untuk mengatakannya saja aku tak bisa. Mungkin takkan pernah bisa. Saat itu bukan gengsi yang aku pegang Kak. Tentu bukan. Bukan juga karena cinta lain yang juga mendatangiku. Bukan. Aku tak pernah terpaling darimu Kak, semua tak berarti dimataku. Ada alasan lain yang lebih tinggi dari itu. Tuhan. Ya, Tuhan. Aku takut padaNya, Kak. Takut akan menyalahi aturanNya. Menerjang batasanNya.

Aku memang mencintaimu, Kak. Sangat. Namun bukan berarti aku harus meninggalkanNya kan. Dengan apa yang aku pegang dalam hidup. Nyata bahwa tak ada kebolehan untuk berpacaran sebelum Dia menghalalkannya. Aku terpaksa menorehkan sakit itu, perih itu. Demi meihatmu seperti itu, aku juga sakit Kak. Begitu sakit dan perih. Ah, andai aku bisa menghapusnya kala itu. Tapi aku tak bisa, takkan bisa. Sungguh, ketulusanku untuk melihatmu berbahagia, meskipun dengan yang lain.

“Aku juga mencintaimu, Kak. Maaf kerna aku harus lebih memilihNya.”

Aku tau banyak yang datang menawarkan cinta untukmu. Aku tau kau begitu sibuk dengan kunjungan mereka kerumahmu. Aku tau beberapa dari mereka begitu agresif untuk memilikimu. Aku tau begitu banyak cerita tentangmu, tanpa aku harus mencari tau. Cerita itu datang sendiri diwaktu dan dari sumber yang berbeda-beda. Kau memang indah. Begitu indah hingga setelah setiamu, pertahananmu bertahun-tahun, hati ini akhirnya jatuh dalam keindahanmu. Menyadarkanku akan satu hal yang pasti, aku mencintaimu. Bukan cinta monyet atau apalah orang menyebutnya. Aku mencintaimu, cinta pertamaku. Aku tulus mencintaimu, My First LOVE. Kini, aku telah melepasmu.

Sekian tahun kau bertahan, baru hati ini luluh dan jatuh. Begitupula untuk beralih dan berpaling, hati ini akan butuh jauh lebih lama dari proses itu. Nyata hingga beberapa tahun dari saat aku memutuskan untuk menghentikannya dan berpaling darimu, aku masih belum sepenuhnya lepas dari bayangmu. Bahkan ingatanku malah memutar kembali kejadian itu yang justru tak kusadari sebelumnya. Saat dimana kita bertemu pertamakali. Saat masih begitu muda. Dimana aku sudah menghujanimu dengan kata-kata yang begitu kacau, dan ternyata salah orang. Astaghfirullah, malu sekali begitu aku menyadarinya. Sedangkan kata maaf saat itu tak terucap karena aku bahkan tak sadar kala itu. Lihat Kak, bahkan saat awal bertemu pun aku begitu kacau. Bagaimana bisa kau jatuh untukku? Apa alasannya? Ah, andaikan aku bisa menanyakannya padamu. Tapi takkan mungkin. Astaghfirullah, untuk kesekian kali aku seakan ingin memutar ulang hari itu, di waktu itu, dimana semua bisa lebih lembut. Kala itu, keputusan untuk tetap bersikap dingin padamu meski aku juga merasakan perihmu itu datang karenaNya. Kala itu, disaat aku harus mengakhiri, berpaling darimu, itu pun untuk bersama dengan cinta lain pilihanNya, sosok lain yang juga akan lebih mementingkanNya dan mengimamiku untuk lebih dekat padaNya. My First LOVE, kini aku telah melepasmu. Tetap berbahagialah. 

Addya menutup catatan hariannya dengan senyum. Senyum yang penuh arti. Entah apa makna yang tersembunyi dari senyum itu. Perlahan ia mengusap pipinya yang basah sedari tadi, kemudian melepas dan menanggalkan jilbabnya. Malam kian larut. Angin pun berhembus tenang.

***

Pelajaran dari sekilas kisah seorang Gadis yang lebih memilih Sang Maha Cinta nan Hakiki dan mengorbankan cinta tulusnya pada sang pangeran hati.. [Addya & Addin]


Senin, 28 Oktober 2013

Potret 2012 (Part 1)

tahun 2012 ini juga dihiasi dan diwarnai seabrek kegiatan, rutinitas, events, hang out (hang around) dll.. yang beberapa diantaranya masih ada terekam jejaknya, back up an nya, akan diposting disini buat kenangan, mumpung masih ingat juga... heheheh...



ngumpul ma temen-temen pas nikahannya sobat kecil. sobat kecil yang udah gede sekarang. pas ngeposting ini, udah jadi bapak malah. hhehe..
tapi berhubung mantennya sibuk berpoto ma banyak orang, yah kami juga asyik berpoto sendiri dumz. hhahaiy..
yap, sebagian dari kami jadi jaga kado. yah yang rumahnya dideketnya aja udah 4 orang gitu. jadi yang jagong aja deh, seruu.. hhehe..


ulalaa...
masih keliatan tuh poto bertiga diatas. "GDR", susunan yang tepat.
tanggal berapa ya? lupa. akhirnya kami bisa hangout bareng juga setelah beberapa kali gagal mulu rencananya. cuma ke Grand Mall sih, tapi gapapa lah. yang penting hangout bertiga. uhhuiiy..
kuliner'an sampe penuh, karaoke'an juga sampe suara abiss, terus muteerr sampe nemu photo box. jepreett dulu deh. hhahaiiy...
sekarang mulai sibuk sendiri-sendiri, jarang deh bisa beneran ngumpul. rencana hangout bareng lagi nya juga pending mulu. hmm semoga laen hari segera ada deh waktu buat hangout bareng nya  lagi. jepreett bareng lagi. amiinn.. hhehe..




date taken menunjukkan tanggal 8 februari. bener ga nya? sepertinya bener koq. hhehe..
pergi ke jogja, nginep perdana di rumah salah satu Sq di jogja. mbaa nur. Sq yang dari dulu paling bisa bikin calm secara alami, hanya dengan melihatnya. ii..waw.. hebat yak Sq ini?!! wkwkwkk...


tanggal 7 nya, nyampe jogja siang. puanaass. diajak jalan sekalian ngadem di AMPLAZ. kuliner'an mpe penuh, muteerr mpe bosen, trus pulang kerumahnya Sq ni. malemnya? kalo ga salah inget sih, sempat tuh ke malioboro, tapi ga lama juga, trus pulang. 
besoknya berangkat pagi, maen ke pantai.. ulalaa.. sebelumnya mampir dulu di bukit hamparan pasir. panas tapi nekat. pemandangan penuh pasir, namanya juga di hamparan pasir, hhaha.. beuh, puanaass puoll kalo kata orang. tapi langit cerah. awannya juga manis. puas disana, lanjut menuju pantai. nyampe di pantai langsung deh cuss nyemplung. asyik maen ma ombak. it's beautiful one. love it.



minggu itu, full maen deh berarti. hhehe.. tanggal 11nya naek ma Sq yang laen lagi. naek ke arah tawangmangu. mampir di jembatan deket pring sewu, menikmati kuliner khas nya, santap cilok panas-panas. hahah.
lanjut kearah jalan jatim. menuju sarangan. uyee..
sarangan cukup rame. tapi mendung sampai sana. kami cari tempat teduh buat persiapan kalo hujan. nah, skalian deh, pesan sate. hhehe.. waiting for sate. eh, langit beneran nyembur, hujan. sayangnya masih hujan ini. ya udah, nongkrongin hujan sambil santap sate dulu. nyummiy. hhihi..
hujannya mulai reda dan sate udah habis dan dibayar. trus sholat berjamaah dulu. begitu kelar, langsung deh cuss tuh terjun ke sarangannya. eittss, tapi  nyewa kapal. keliling sana dan ngelewatin pulau kecil di tengahnya. seru.

ALARM CINTA (about)

“CINTA”. Cinta… Cinta.. dan Cinta.

“Ah, kenapa pula kata ini lagi! I’m sick of it!”.

Bagi mereka yang terluka hingga kemudian membenci cinta, satu kata ini menjadi momok tersendiri yang begitu mereka hindari. Tapi benarkah kita bisa hidup tanpanya? Absolutely NO!

Why? Kerna kita bisa hidup seperti ini saja berkat cinta, dari cinta, dan karena cinta.
Cinta Tuhan. Sang Illahi Rabbi menciptakan kita dengan cinta. Selama hidup kita ini juga diberiNya cinta. Cinta seorang ibu, keluarga, sahabat, kerabat, sejawat, dsb.

“It’s not for me! Tak ada yang mencintaiku!”

Eittss, ingat! Ada cinta yang besar yang selama ini masih kurang disadari. cintaNya. Ya, cinta Tuhan. Dia bahkan tak pernah sedetikpun meninggalkan kita. Bahkan disaat kita melupakanNya.

Disadari atau tidak. Diakui atau tidak. Kita hidup dengan cinta. Ya, cinta. Minimal ada satu cinta lagi yang jelas begitu mencintai kita. Cinta diri sendiri. “I love Me”. Seperti itulah.

Dan itulah kenapa ‘ALARM CINTA’ ada disini turut mengisi dan menghiasi dengan milyaran warna yang dimilikinya. Hidup dengan berbagai kisah. All about LOVE. Jutaan cinta dalam hidup. Penghias dan pewarna hari dengan seabrek aktivitas, milyaran rasa dan perasaan, maupun pengalaman. Baik buruk, manis pahit, asam manis, gelap terang, dsb. Tapi itulah hidup. Itulah cinta.


Kamis, 03 Oktober 2013

Mengcapture atau Merekam Tampilan di Dekstop (mudah & praktis)

ada saatnya Qta menginginkan apa yang tampil di dekstop, layar kaca laptop ataupun netbook Qta bisa disimpan, tanpa perlu sibuk mencari dan memotret menggunakan kamera. belum lagi kalau hasilnya yang tidak maksimal karena adanya efek pantulan cahaya juga. ribet, hasil juga tidak memuaskan pastinya.

nah, sebenarnya windows sudah menyediakan fasilitas untuk mengcapture (screenshot) atau merekam tampilan di dekstop. fasilitas ini yang kemudian disebut print screen. sedangkan untuk menggunakannya cukup mudah. cukup dengan menggunakan tombol "PrtSc SysRq" yang byasanya ada di sebelah kanan atas pada keyboard.
hmm.. bagaimana caranya?

pertama,
siapkan objek atau laman yang ingin di screenshot.
kemudian,
pencet saja tombol "PrtSc SysRq" yang tersedia di keyboard, untuk memulai mengcapture.
kemudian,
bukalah aplikasi Paint, kemudian paste atau Ctrl V.
kemudian,
setelah gambar ditampilkan, Qta bisa mengeditnya sesuai selera.
kemudian,
bisa disimpan di folder yang diinginkan.
selesai.

nah, cukup mudah kan.
apabila ingin yang lebih mudah & praktis, bisa dengan menggunakan bantuan software seperti FastStone Capture yang penggunaannya simpel, sangat mudah digunakan. untuk mendownloadnya, bisa klik disini. DOWNLOAD.

contoh hasil screenshot dengan menggunakan FastStone Capture :


*try it out*